Latest Post

Semoga Ibu Semakin Disayang Allah

| Sabtu, 21 Desember 2013
Baca selengkapnya »

“Bu, apa kabar? Semoga iman selalu tertanam di dalam dadamu. Semoga Islam selalu menjadi pegangan hidupmu, hingga Izrail menjemputmu. Semoga taqwa senantiasa mengiringi hari-harimu. Semoga ihsan senantiasa menemanimu, di mana dan kapanpun kau berada.”

“Bu, apakah kau sudah makan sore ini? Menu apakah yang kau masak dan sediakan untuk dirimu dan adik-adikku?”

Ah, jika bicara makanan, aku pasti ingat akan dirimu. Karena kau adalah koki paling hebat di dunia ini. Sekalipun hanya bayam, bawang merah, bawang putih dan cabe, namun kau bisa menyulapnya menjadi makanan yang penuh cinta, full kasih, sarat sayang. Sehingga aromanya adalah nikmat, rasanyapun mantap. Tak ayal, sederhana yang nampak luar biasa. Dan kini, aku sungguh merindukan luar biasanya masakanmu itu.”

“Bu, apakah kau sudah sholat ?”

Semoga Ibu Semakin Disayang Allah

Posted by : Unknown on :Sabtu, 21 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Untukmu, Bidadariku

| Rabu, 04 Desember 2013
Baca selengkapnya »
Ilustrasi. (inet)Berawal dari secercah debar harapan,
Wajah tanpa dosa, hadir mengukir senyum di setiap hembusanku
Berjuta rasa yang terpancar, mengungkap tabir kebinasaan.
Kau, bidadariku, ciptaan-Nya yang sungguh terindah,
Ada doa yang terukir syahdu untukmu, ada asa yangku lingkar di sekelilingmu

Sayang, aku hanya manusia lemah yang tak sedikit pun punya hak untuk bersikukuh
melindungi dirimu dari kerasnya hasutan dunia,
sayang, tak lebih aku hanya penyesalan yang teronggok bila kau terjerumus ke dalam
lembah yang dengan ganas akan merenggut dan mencabik tahta sucimu.
Jelas, sangat menyakitkanku bila itu terjadi padamu sayang.

Untukmu, Bidadariku

Posted by : Unknown on :Rabu, 04 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Allah Itu Maha Pencemburu...

| Selasa, 03 Desember 2013
Baca selengkapnya »
Beberapa pekan yang lalu saya mendengar perkataan yang menurut saya maha dahsyat dan merubah jalan pikiran saya. Perkataan dari seorang sahabat yang baru saja ditinggal ibunya tercinta menghadap sang khaliq. Innalillahi Wainnaillahi Rajiun..saya ketika itu memasuki halaman rumahnya, berdiri dihadapannya sambil memeluk erat menyampaikan duka cita saya. Tegar…sungguh sangat tegar, ekspresi yang ia tunjukan pada saya. Ucapannya lirih saat itu, air matanya telah kering, tak mampu lagi Ia menangis….

Saya melihat gelas-gelas bening disudut matanya yang mungkin saja akan segera pecah, tapi atas nama “keikhlasan” urung ia lakukan. Saya terus mendengar curahan hatinya, tanpa sanggup berkata apapun, jujur saja saya juga berduka, karena Ia seorang sahabat yang sungguh dengan berani saya katakan adalah sebuah anugerah dari Azzawajalla. 

Hingga sampai pada detik dimana ia menyentu hati saya dengan berkata..
” Akhi…ternyata benar, Allah maha pencemburu, Ia sangat tidak ingin kecintaan seorang hamba kepada makhluknya yang lain mengalahkan Kecintaan yang seharusnya hanya ditujukan padaNya diatas segala-galanya. …dan saya sangat mencintai bunda, mengalahkan Cinta saya pada yang lain, Hingga Allah mengambil bunda dari saya… ….”

Allah Itu Maha Pencemburu...

Posted by : Unknown on :Selasa, 03 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Kisah Nyata: Mukmin Ini Digergaji Dajjal Namun Masih Bisa Bicara, Lalu Syahid

|
Baca selengkapnya »

Ini adalah sebuah kisah nyata. Tidak seperti kisah nyata pada umumnya yang merupakan kisah masa lalu, ini adalah kisah masa depan, dan pasti akan terjadi. Hal ini telah diceritakan melalui lisan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya. Kisah selengkapnya adalah sebagai berikut:

Suatu hari nanti Dajjal akan keluar. Lalu ada seseorang dari golongan kaum mukminin yang ditemui oleh beberapa orang penyelidik atau pengintai dari Dajjal. Para penyelidik itu bertanya kepada orang beriman tersebut,

Ilustrasi. (inet)“Ke mana engkau akan pergi?”

“Saya sengaja akan pergi ke tempat orang keluar”, jawab orang beriman tersebut. Yang dia maksud orang keluar tidak lain adalah Dajjal yang baru muncul.

“Adakah engkau tidak beriman dengan Tuhan kita, yakni Dajjal?”, tanya penyelidik utusan Dajjal.

“Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya. Sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya”, jawab si mukmin.

Tak ayal, penyelidik Dajjal itu memerintahkan, “Bunuhlah ia”.

Namun sebagian orang di situ berkata kepada yang lainnya, “Bukankah engkau semua telah dilarang oleh Tuhanmu kalau membunuh seorang tanpa memperoleh persetujuannya, yakni Dajjal?”

Air Mata Perpisahan

| Rabu, 27 November 2013
Baca selengkapnya »
Namaku Mariani orang-orang biasa memangilku Aryani, ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lekang dalam benakku, sebuah kisah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa didunia ini mungkin tak ada lagi orang seperti dia.

Tahun 2007 Silam, aku dipaksa orang tuaku menikah dengan seorang pria, Kak Arfan namanya, Kak Arfan adalah seorang lelaki yang tinggal sekampung denganku, tapi dia seleting dengan kakakku saat sekolah dulu, usia kami terpaut 4 Tahun, yang aku tahu, bahwa sejak kecilnya Kak Arfan adalah anak yang taat kepada orang tuanya, dan juga Rajin ibadahnya, dan tabiatnya seperti itu terbawa-bawa sampai ia dewasa, aku merasa risih sendiri dengan Kak Arfan apabila berpapasan dijalan, sebab sopan santunya sepertinya terlalu berlebihan pada orang-orang, geli aku menyaksikannya, yah, kampungan banget gelagatnya…, setiap ada acara-acara ramai dikampungpun Kak Arfan tak pernah kelihatan bergabung sama teman-teman seusianya, yaah, pasti kalau dicek kerumahnyapun gak ada, orang tuanya pasti menjawab “Kak Arfan dimesjid nak, menghadiri taklim”, dan memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Al-Khairat Kota Gorontalo, Kak Arfan sering menghabiskan waktunya membantu orang tuanya jualan, kadang terlihat bersama bapaknya dikebun atau disawah, meskipun kadang sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi dan kelebihan-kelebihannya yang tidak tersalurkan. 

Air Mata Perpisahan

Posted by : Unknown on :Rabu, 27 November 2013 With 0komentar
Tag :

Romantisme Sejati di Antara Janji-Nya

| Selasa, 26 November 2013
Baca selengkapnya »

Ilustrasi. (inet)
Anak muda hari ini malas baca. Mungkin termasuk saya ataupun Anda. Berjam-jam pelototin film Korea. Ambil tissue untuk usap air mata. Pasang wajah mewek tanpa jeda.
 
“Ihhh, film-nya romantis bangeeettt eaaa,”

Padahal, pemeran dalam film tak jelas status hubungan antar mereka. Istri bukan, suami bukan. Entah di mana letak romantisnya. Heran.

Mungkin karena wajah pemeran wanita jelita. Atau sang pria dengan tampang rupawan. Itu saja, tidak lebih. Maka berhari-harilah film itu ditonton. Tapi itu bukanlah hal yang romantis. Bukan. Semua pasti setuju itu.

Bela-belain beli CD-nya. Saling pinjam. Atau tongkrongin di warnet lola, downloadnya berjam-jam. Tetap saja menikmatinya. Katanya demi sebuah pelajaran romantisme. Kemudian, dilanjutkan bikin jadwal nonton bareng. Niat banget deh pokoknya.

Romantisme Sejati di Antara Janji-Nya

Posted by : Unknown on :Selasa, 26 November 2013 With 0komentar
Tag :

Kita dan Hujan

|
Baca selengkapnya »

Dulu, di saat kanak-kanak, aku amat menyukai hujan… Karena di saat itu luapan-luapan kegembiraan terpancar dari wajah-wajah kecil kami yang menikmati setiap tetes air nya. Karena di kala itu, kaki-kaki kecil kami bisa berlarian menembus genangan air yang tak ubah nya seperti arena bermain.
Namun dulu, di saat remaja, aku mulai membenci hujan… Yaa, karena di saat itu, semua rencana-rencana yang telah ada, bisa gagal berantakan. Karena di kala itu, langkah-langkah kaki terhenti tanpa tujuan pasti.

Tapi kini, aku bahkan mencintai hujan… Karena di saat itu ada rahmat dan karunia yang luar biasa yang Allah ta’ala turunkan pada kita manusia. Karena di kala itu, ada kesempatan emas untuk bisa memohon, meminta, bahkan mengemis pada-Nya.

Kita dan Hujan

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Tag :

Untukmu Tentara Allah: Istiqamahlah!!

|
Baca selengkapnya »
Sudah. Cukup. Hentikan semua kata-kata metafora yang mematikan itu. Hentikan semua kata-kata pengandaian yang melemahkan iman itu. Hentikan semua hal-hal yang engkau dengar dari musuh-musuh Islam itu!

Ilustrasi. (inet)
Berapa banyak akhirnya hari ini, kita saksikan orang-orang yang mundur dari jalan ini… Apa sebabnya? Karena istiqamah. Istiqamah itu mahal teman. Berapa banyak akhirnya hari ini, kita lihat mereka yang dulu di barisan ini, mencaci maki perjuangan saudara-saudaranya yang masih istiqamah di jalan dakwah ini?  Banyak.
Lalu apa kabar dengan kita? Apakah cacian mereka melemahkan kita? Apakah hujatan mereka membuat kita bercerai berai? Apakah segala tipu daya mereka membuat kita berfikir untuk ikut mundur dari jalan dakwah ini saudaraku?

Jangan Pernah Berpikir Demikian…!!

Apakah kita lupa bagaimana Nabi Nuh harus berdakwah lebih dari 900 tahun agar tegaknya kalimat Allah di muka bumi? Atau apakah kita lupa bagaimana Nabi Yusuf AS harus dibuang oleh saudaranya saat kecil, kemudian di penjara saat dewasa sebelum akhirnya menjadi bendaharawan Mesir sekaligus seorang Nabi yang disegani oleh masyarakatnya?  Bukankah masih sangat jelas dalam bayangan kita mengenai kerasnya perjuangan Nabi Muhammad SAW saat harus ditimpuki dengan kotoran, lehernya dijerat dengan tali, dikatai gila, diasingkan, dipukuli, bahkan berkali-kali nyawanya terancam dibunuh orang para kafir Quraisy?

Untukmu Tentara Allah: Istiqamahlah!!

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Tag :

Menikah, Kenapa Takut?

| Senin, 25 November 2013
Baca selengkapnya »
Kita hidup di zaman yang mengajarkan pergaulan bebas, menonjolkan aurat, dan mempertontonkan perzinaan. Bila mereka berani kepada Allah dengan melakukan tindakan yang tidak hanya merusak diri, melainkan juga menghancurkan institusi rumah tangga, mengapa kita takut untuk mentaati Allah dengan membangun rumah tangga yang kokoh? Bila kita beralasan ada resiko yang harus dipikul setelah menikah, bukankah perzinaan juga punya segudang resiko? Bahkan resikonya lebih besar. Bukankankah melajang ada juga resikonya?

Hidup, bagaimanapun adalah sebuah resiko. Mati pun resiko. Yang tidak ada resikonya adalah bahwa kita tidak dilahirkan ke dunia. Tetapi kalau kita berpikir bagaimana lari dari resiko, itu pemecahan yang mustahil. Allah tidak pernah mengajarkan kita agar mencari pemecahan yang mustahil. Bila ternyata segala sesuatu ada resikonya, maksiat maupun taat, mengapa kita tidak segera melangkah kepada sikap yang resikonya lebih baik? Sudah barang tentu bahwa resiko pernikahan lebih baik daripada resiko pergaulan bebas (baca: zina). Karenanya Allah mengajarkan pernikahan dan menolak perzinaan.

Menikah, Kenapa Takut?

Posted by : Unknown on :Senin, 25 November 2013 With 0komentar
Tag :

Kisah Cinta dari Masjid Kampus

|
Baca selengkapnya »
Seorang kakek-kakek duduk di sebuah sekret rohis kampus. Sekret itu berukuran 3×3 meter. Kecil, tapi sangat nyaman. Lantainya dialasi karpet coklat. Ada lemari file, kaca besar di sampingnya. Buku-buku Islam tersusun rapi di hadapan kakek itu duduk. Jendela terbuka lebar. Terdengar kicauan dari burung yang ada di dalam sangkar.

Kerut-kerut di wajahnya sangat kentara. Rambutnya sudah memutih. Ia termenung. Kepalanya tertunduk. Ia tengah memandangi sebuah album foto. Tak jauh darinya, ada setumpuk album foto lainnya. Lama sekali ia memandangi album foto itu.

Seorang mahasiswa berbaju koko, masuk ke sekret dan sebelum duduk di sebelahnya, ia mengucap salam, sambil mengulurkan tangannya, mencium tangan kakek itu dan mencium pipi kiri dan kanan. “Wa’alaikumsalam Wr Wb,” jawab sang kakek. Untuk beberapa saat mereka saling terdiam. Kakek itu masih asyik menatapi foto-foto tersebut. Membuka-buka halamannya. “Saya suka melihat foto-foto ini, dan saya tak kan pernah bosan melihatnya,” ujar kakek itu memecah kesunyian. Matanya terlihat sayu dan memendam kerinduan yang mendalam. Mahasiswa itu terlihat tak mengerti, tapi kemudian ia berujar, “Ya, Pak saya pernah melihat foto-foto itu, sepertinya orang-orang di dalam foto itu sangat kompak ya.” Mahasiswa itu mendekat dan ikut melihat foto-foto itu. “Lihatlah ikhwan-ikhwan ini, mereka semua sangat kompak,” kata kakek itu sambil menunjuk sebuah foto dan tiba-tiba wajah kakek itu terlihat sumringah. “Tahukah kamu,… untuk mewujudkan ikhwan-ikhwan yang kompak seperti ini, ada pengorbanan dari para senior-senior kami dahulu dan juga dari teman-teman kami sendiri,” kakek itu menjelaskan. Mahasiswa itu kemudian bertanya “Bapak sendiri yang mana?” “Saya…, yang ini… Bersama teman-teman saya dulu…,” ujar kakek itu sambil menunjuk ke sebuah foto ikhwan yang memakai ikat kepala putih dan slayer biru saat mukhayyam di gunung.

Kisah Cinta dari Masjid Kampus

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Tag :

SAAT CEMBURU MENYAPA

| Minggu, 24 November 2013
Baca selengkapnya »
Membahas tentang cemburu, sama seperti membahas tentang cinta. Rumusnya sebenarnya simpel, jika cinta karena Allah cemburunya pun karena Allah. Tapi jika cinta karena hawa nafsu, maka cemburunya pun karena hawa nafsu. Cinta karena Allah adalah cinta sebab ada pada seseorang sifat dan perilaku yang dicintai Allah. Dan yang pasti Allah hanya mencintai sifat dan perilaku yang menaati secara mutlak seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Pun, saat ujian menyapa.

Apa sebenarnya cemburu itu? Banyak yang pernah merasakan tapi masih susah saat mendefinisikan. Pengertian paling sederhana adalah rasa tidak suka karena sikap dan perbuatan pasangan dengan orang lain. Ketika suami berjalan, berboncengan berduaan dengan wanita ajnabi, seorang istri shalihah pasti cemburu. Istri shalihah pun akan cemburu ketika didapati suaminya tengah asyik ber-sms, ber-BBM, ber-Facebook ria dengan wanita asing. Ini cemburu yang benar, cemburu karena Allah pun cemburu dengan perilaku seorang suami seperti itu. Mungkin bagi sebagian orang biasa, bukan masalah, tapi tidak bagi wanita shalihah. Islam telah mengatur sedemikian rupa bagaimana interaksi antar lawan jenis, sekalipun di dunia maya. Islam melarang berdua-duaan karena yang ketiganya adalah setan. Islam pun mengajarkan interaksi pria wanita hanya dalam tiga hal, pengobatan, pendidikan dan jual beli. Itupun masih lebih afdhal dilakukan sesama jenis, kecuali sikon tak memungkinkan.

SAAT CEMBURU MENYAPA

Posted by : Unknown on :Minggu, 24 November 2013 With 0komentar
Tag :

Dajjal dan 70.000 Yahudi Asbahan

| Minggu, 10 November 2013
Baca selengkapnya »
 Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Asbahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tiada berjahit.” (Shahih Muslim).



Ketika muncul Al-Masih Ad-Dajjal mereka pun mengikutinya. Maka keluarlah mengikutinya 70.000 Yahudi Ashbahan2 yang memakai jubah hijau.” (Al-Jawab Ash-Shahih Liman Baddala Dinal Masih, 3/324 dinukil dari kitab Badzlul Majhud, 1/262)

Dajjal dan 70.000 Yahudi Asbahan

Posted by : Unknown on :Minggu, 10 November 2013 With 0komentar
Tag :

Bahaya Sikap Sombong dan Senioritas

| Jumat, 08 November 2013
Baca selengkapnya »
Doa dan harap kita kepada Allah swt, semoga kita selalu diberikan curahan rahmat dan inayah-Nya serta kesabaran dalam menapaki jalan dakwah yang begitu panjang dan penuh dengan berbagai rintangan dan hambatan, hanya ridha-Nya yang senantiasa kita harapkan selama kita juga ridha dengan kewajiban dakwah ini, tulus ikhlas dalam menjalankannya, senang terhadap tugas-tugas yang kita emban.

Allah memberikan kepercayaan kepada kita untuk meneruskan risalah para nabi, khususnya misi dan ajaran Nabi Muhammad saw. Suatu penghargaan besar dari Allah swt yang telah mentakdirkan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang dapat berhimpun dalam gerakan dakwah; sebab jika kita hormati penghargaan Ilahi ini, kita respon positif amanat tersebut, insya Allah, hasil dan dampaknya tak akan sia-sia, kemuliaan dunia akhirat akan diberikan sesuai dengan janji Allah swt :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32) وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (33)

Sesungguhnya yang berikrar Robb kami adalah Allah, kemudian beristiqamah, niscaya para Malaikat turun (membawa berita), jangan kalian merasa takut dan sedih, bergembiralah dengan syurga yang dijanjikan. Kami adalah pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan di akhirat kelak, di sana bagi kalian apa yang diinginkan dan yang diminta. Yang diturunkan dari Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang berdakwah ke jalan Allah dan beramal shalih serta berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (Q.S. Fushilat:30-33)

Bahaya Sikap Sombong dan Senioritas

Posted by : Unknown on :Jumat, 08 November 2013 With 0komentar

Renungan Surat Ash-Shaff Bagi Aktivis Dakwah

| Kamis, 07 November 2013
Baca selengkapnya »

As-Shaff yang bermakna barisan adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang patut menjadi bahan renungan bagi para da’i. Surat ini merupakan Ma’alim fii at-Thoriiq (petunjuk jalan) bagi aktivis dakwah. Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang dibutuhkan para da’i dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga para kader wajib menghafalnya, mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas dakwah mereka.

Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.

Renungan Surat Ash-Shaff Bagi Aktivis Dakwah

Posted by : Unknown on :Kamis, 07 November 2013 With 0komentar

Tiga Ayat Yang Mengubah Pemuda

|
Baca selengkapnya »
وَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا

“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.” (Al-Muzammil: 10)

…وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ…

“…dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (An-Nahl: 125)

…أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ

Ilustrasi. (billax.deviantart.com)
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka…” (Al-Baqarah: 187)

Tiga ayat sakti yang membuat kita bergetar jika mentadabburinya. Yah, 3 kata ini yang paling pas untuk menggambarkan kondisi pemuda zaman sekarang. Tepatlah janji Allah SWT yang ter maktub dalam kitab-Nya; “Inna ma’al ‘usri yusrao” “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. Allah SWT menurunkan lafazh kesusahan dengan isim ma’rifah (nama yang diketahui -penulis). Kenapa Allah SWT menurunkan kata kesusahan dengan isim ma’rifah? Tidak lain adalah untuk menunjukkan kepada seluruh umat manusia -terutama kepada pemuda- bahwa kesulitan yang Allah SWT berikan itu diketahui, Ma’rifah.

Tiga Ayat Yang Mengubah Pemuda

Posted by : Unknown on : With 0komentar

AMALAN RINGAN YANG BESAR PAHALANYA

|
Baca selengkapnya »
Oleh: Ammi Nur Baits

Alhamdulillah washshalatu wassalaamu ‘ala Rasulillah. Kaum muslilmin yang dirahmati Allah, diantara yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang. Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung pahala yang besar.

Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:

Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]”(HR. Al Bukhari) 

Kedua, wudhu dengan sempurna dan membaca do’a, sebagaimana hadits berikut:

AMALAN RINGAN YANG BESAR PAHALANYA

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Prev
▲Top▲