Banyak orang mempunyai keinginan dan
niat untuk berbuat kebaikan, misalnya melaksanakan ibadah haji, atau
mulai memakai busana muslimah, tapi menunda-nunda dalam melaksanakannya.
Alasan mereka adalah karena belum mendapat hidayah. Apakah benar mereka
menunggu-nunggu hidayah, atau sedang terjebak dalam perangkap setan?
Dari sinilah kita yakin bahwa memahami makna sebuah istilah Arab,
apalagi Al-Qur’an, dengan benar sangatlah penting. Berpengaruh besar
dalam benar-salahnya sikap dan perbuatan kita.
[Petunjuk]
Dalam Al-Qur’an, hidayah bisa bermakna petunjuk yang diberikan Allah
swt. dengan cara mengutus para rasul dengan kitab-kitab suci. Hidayah
ini bersifat penjelasan, sehingga orang yang mendapatkan hidayah ini
bisa mengetahui dan membedakan antara kebaikan dan keburukan; apa yang
bermanfaat baginya dan apa yang membahayakannya; jalan menuju surga dan
jalan menuju neraka. Hidayah ini terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah;
diberikan oleh para nabi dan para da’i.
Semua orang yang sudah mengetahui dan meyakini bahwa ibadah haji
adalah wajib, harus segera melaksanakannya. Dengan begitu, dia telah
menyambut hidayah. Kalau menunda-nunda atau bahkan tidak
melaksanakannya, dia telah menolak hidayah. Ibarat orang itu adalah
seperti seorang dokter yang senang merokok; mengetahui bahwa merokok
berbahaya bagi kesehatannya, tapi tetap mengkonsumsinya. Seperti orang
yang dengan sengaja menjerumuskan dirinya ke dalam neraka.