Beberapa pekan yang lalu saya mendengar perkataan yang menurut saya maha dahsyat dan merubah
jalan pikiran saya. Perkataan dari seorang sahabat yang baru saja ditinggal
ibunya tercinta menghadap sang khaliq. Innalillahi Wainnaillahi Rajiun..saya
ketika itu memasuki halaman rumahnya, berdiri dihadapannya sambil memeluk erat
menyampaikan duka cita saya. Tegar…sungguh sangat tegar, ekspresi yang ia
tunjukan pada saya. Ucapannya lirih saat itu, air matanya telah kering, tak mampu
lagi Ia menangis….
Saya
melihat gelas-gelas bening disudut matanya yang mungkin saja akan segera pecah,
tapi atas nama “keikhlasan” urung ia lakukan. Saya terus mendengar curahan
hatinya, tanpa sanggup berkata apapun, jujur saja saya juga berduka, karena Ia
seorang sahabat yang sungguh dengan berani saya katakan adalah sebuah anugerah
dari Azzawajalla.
Hingga
sampai pada detik dimana ia menyentu hati saya dengan berkata..
”
Akhi…ternyata benar, Allah maha pencemburu, Ia sangat tidak ingin kecintaan seorang
hamba kepada makhluknya yang lain mengalahkan Kecintaan yang seharusnya hanya
ditujukan padaNya diatas segala-galanya. …dan saya sangat mencintai bunda,
mengalahkan Cinta saya pada yang lain, Hingga Allah mengambil bunda dari saya…
….”
Astaghfirulallah….kemana
saja saya selama ini, tak pernah sekalipun terpikir oleh saya seorang hamba
yang lemah ini tentang Allah yang maha pencemburu ??
Pernahkah
saya menangis karena Muhasabah Cinta saya Pada Allah Warohman Nurrohim..??
yang dulu sering membuat saya menangis ketika menulis muhasabah cinta pada
seorang akhwat yang kini hanya menjadi Tiada, hanya menjadi luka, hingga kepada
Allah saya lupa….
.Astaghfirullah…Astaghfirulahh…Astaghfirullah….
Saya
benar-benar malu terutama pada Allah..bagaimana bisa saya menempatkan Allah
pada urutan kesekian terutama soal Cinta ?? Yang Maha segalanya, yang Maha
Cinta juga ?? Astaghfirullah….
Merenung
saya berhari-hari selepas ini, begitu kecil jiwa saya dibanding langit yang
maha luas, apalah lagi Sang penciptanya ??
Saya malu
ketika dulu saya mengagungkan bahwa cinta sayalah yang terhebat pada seorang akhwat, tak ada yang mampu mengalahkan, hingga jutaan puisi saya hadirkan tiap
malam diperaduan. Dan disaat Ia pergi, lenyap ditelan kebisuan, dan hanya
menitipkan luka pada akhirnya. Jujur saja saya sedikit mengeluh pada
Allah…mengapa terjadi lagi hal yang menyakitkan? Salahkah saya? Bukankah cinta
saya yang terhebat??? Tak pernah terfikirkan oleh saya sebelumnya. Dan disaat
kini saya mengerti…yah…ternyata benar, Allah maha pencemburu dan tengah
mencemburui saya…hingga Ia meluputkan yang dulu teramat sangat saya Cinta itu
dari hati saya….
Allah…ampuni saya, Hilangkan cinta-cinta lain dihati saya
jika Hal ini akan membuat saya menjadi seorang hamba yang merugi, hingga pada
Engkau saya lupa. Dan jika Cinta itu ditakdirkan kembali bertaut dihati saya,
tautkan Cinta saya hanya kepada orang-orang yang yang juga menautkan cintanya
hanya padaMu diatas segalanya. Hingga dengan mencintainya karena engkau, maka
akan bertambah juga kecintaanku padaMU..Ya Rabb perkenankanlah kiranya…
Saudaraku renungkanlah….Cintailah Allah diatas segalanya,
dan Cintai apapun juga karena Allah,..in shaa Allah tak akan ada beban melainkan
keikhlasan…
Just Share, semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar