Latest Post

Romantisme Sejati di Antara Janji-Nya

| Selasa, 26 November 2013
Baca selengkapnya »

Ilustrasi. (inet)
Anak muda hari ini malas baca. Mungkin termasuk saya ataupun Anda. Berjam-jam pelototin film Korea. Ambil tissue untuk usap air mata. Pasang wajah mewek tanpa jeda.
 
“Ihhh, film-nya romantis bangeeettt eaaa,”

Padahal, pemeran dalam film tak jelas status hubungan antar mereka. Istri bukan, suami bukan. Entah di mana letak romantisnya. Heran.

Mungkin karena wajah pemeran wanita jelita. Atau sang pria dengan tampang rupawan. Itu saja, tidak lebih. Maka berhari-harilah film itu ditonton. Tapi itu bukanlah hal yang romantis. Bukan. Semua pasti setuju itu.

Bela-belain beli CD-nya. Saling pinjam. Atau tongkrongin di warnet lola, downloadnya berjam-jam. Tetap saja menikmatinya. Katanya demi sebuah pelajaran romantisme. Kemudian, dilanjutkan bikin jadwal nonton bareng. Niat banget deh pokoknya.

Romantisme Sejati di Antara Janji-Nya

Posted by : Unknown on :Selasa, 26 November 2013 With 0komentar
Tag :

Kita dan Hujan

|
Baca selengkapnya »

Dulu, di saat kanak-kanak, aku amat menyukai hujan… Karena di saat itu luapan-luapan kegembiraan terpancar dari wajah-wajah kecil kami yang menikmati setiap tetes air nya. Karena di kala itu, kaki-kaki kecil kami bisa berlarian menembus genangan air yang tak ubah nya seperti arena bermain.
Namun dulu, di saat remaja, aku mulai membenci hujan… Yaa, karena di saat itu, semua rencana-rencana yang telah ada, bisa gagal berantakan. Karena di kala itu, langkah-langkah kaki terhenti tanpa tujuan pasti.

Tapi kini, aku bahkan mencintai hujan… Karena di saat itu ada rahmat dan karunia yang luar biasa yang Allah ta’ala turunkan pada kita manusia. Karena di kala itu, ada kesempatan emas untuk bisa memohon, meminta, bahkan mengemis pada-Nya.

Kita dan Hujan

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Tag :

Untukmu Tentara Allah: Istiqamahlah!!

|
Baca selengkapnya »
Sudah. Cukup. Hentikan semua kata-kata metafora yang mematikan itu. Hentikan semua kata-kata pengandaian yang melemahkan iman itu. Hentikan semua hal-hal yang engkau dengar dari musuh-musuh Islam itu!

Ilustrasi. (inet)
Berapa banyak akhirnya hari ini, kita saksikan orang-orang yang mundur dari jalan ini… Apa sebabnya? Karena istiqamah. Istiqamah itu mahal teman. Berapa banyak akhirnya hari ini, kita lihat mereka yang dulu di barisan ini, mencaci maki perjuangan saudara-saudaranya yang masih istiqamah di jalan dakwah ini?  Banyak.
Lalu apa kabar dengan kita? Apakah cacian mereka melemahkan kita? Apakah hujatan mereka membuat kita bercerai berai? Apakah segala tipu daya mereka membuat kita berfikir untuk ikut mundur dari jalan dakwah ini saudaraku?

Jangan Pernah Berpikir Demikian…!!

Apakah kita lupa bagaimana Nabi Nuh harus berdakwah lebih dari 900 tahun agar tegaknya kalimat Allah di muka bumi? Atau apakah kita lupa bagaimana Nabi Yusuf AS harus dibuang oleh saudaranya saat kecil, kemudian di penjara saat dewasa sebelum akhirnya menjadi bendaharawan Mesir sekaligus seorang Nabi yang disegani oleh masyarakatnya?  Bukankah masih sangat jelas dalam bayangan kita mengenai kerasnya perjuangan Nabi Muhammad SAW saat harus ditimpuki dengan kotoran, lehernya dijerat dengan tali, dikatai gila, diasingkan, dipukuli, bahkan berkali-kali nyawanya terancam dibunuh orang para kafir Quraisy?

Untukmu Tentara Allah: Istiqamahlah!!

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲