Baca selengkapnya »
Membahas tentang cemburu, sama seperti membahas tentang cinta.
Rumusnya sebenarnya simpel, jika cinta karena Allah cemburunya pun
karena Allah. Tapi jika cinta karena hawa nafsu, maka cemburunya pun
karena hawa nafsu. Cinta karena Allah adalah cinta sebab ada pada
seseorang sifat dan perilaku yang dicintai Allah. Dan yang pasti Allah
hanya mencintai sifat dan perilaku yang menaati secara mutlak seluruh
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Pun, saat ujian menyapa.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC0XlXbxNw0j5H3JG_LavUGNIbPzh3-H3xsCHGAZnjELuKMKprVA-QVM10AgkVpotvNXjmZ6oxpPZIkZFhq8Gz3N3KEfrMQFQju8XzkylWHtSHR__od6szHY1aCuC0cw1h-KApm3UPuPot/s320/bunga-putih-batang-hijau-berembun.jpg)
Apa sebenarnya cemburu itu? Banyak yang pernah merasakan tapi masih
susah saat mendefinisikan. Pengertian paling sederhana adalah rasa tidak
suka karena sikap dan perbuatan pasangan dengan orang lain. Ketika
suami berjalan, berboncengan berduaan dengan wanita ajnabi, seorang
istri shalihah pasti cemburu. Istri shalihah pun akan cemburu ketika
didapati suaminya tengah asyik ber-sms, ber-BBM, ber-Facebook ria dengan
wanita asing. Ini cemburu yang benar, cemburu karena Allah pun cemburu
dengan perilaku seorang suami seperti itu. Mungkin bagi sebagian orang
biasa, bukan masalah, tapi tidak bagi wanita shalihah. Islam telah
mengatur sedemikian rupa bagaimana interaksi antar lawan jenis,
sekalipun di dunia maya. Islam melarang berdua-duaan karena yang
ketiganya adalah setan. Islam pun mengajarkan interaksi pria wanita
hanya dalam tiga hal, pengobatan, pendidikan dan jual beli. Itupun masih
lebih afdhal dilakukan sesama jenis, kecuali sikon tak memungkinkan.
Posted by : Unknown on :Minggu, 24 November 2013 With
0komentar