Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Shalat lima waktu ditepati. Sedekah rutin tiap hari. Dengan orangtua
sepenuh bakti. Membantu orang lain sepenuh hati. Meluaskan manfaat, ciri
jati diri. Perannya sungguh berarti, selalu dinanti.
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Senantiasa raih prestasi. Berikan yang terbaik untuk negeri. Mencintai ibu pertiwi sepenuh hati… bukan bunda putri… (eh.. :p)
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Tak cepat panas hati. Meski semesta jadikan kita bahan ngerumpi. Nanya-nanya, kapan bersuami, kapan beristri? Yang penting tiap hari senyum kita indah berseri… (Cliiing… :D)
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Tidak suka tebar janji. Orientasi realisasi, bukan sekedar statusisasi. Selalu menjaga hati, tak sampai hati melukai. Karena hatinya bening sekali. (Ciee…ciee…tsaaahh…)
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Senantiasa raih prestasi. Berikan yang terbaik untuk negeri. Mencintai ibu pertiwi sepenuh hati… bukan bunda putri… (eh.. :p)
![Ilustrasi. (inet)](http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/10/kepal-tangan-ke-atas-320x213.jpg)
Tak cepat panas hati. Meski semesta jadikan kita bahan ngerumpi. Nanya-nanya, kapan bersuami, kapan beristri? Yang penting tiap hari senyum kita indah berseri… (Cliiing… :D)
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Tidak suka tebar janji. Orientasi realisasi, bukan sekedar statusisasi. Selalu menjaga hati, tak sampai hati melukai. Karena hatinya bening sekali. (Ciee…ciee…tsaaahh…)