Latest Post

Semoga Ibu Semakin Disayang Allah

| Sabtu, 21 Desember 2013
Baca selengkapnya »

“Bu, apa kabar? Semoga iman selalu tertanam di dalam dadamu. Semoga Islam selalu menjadi pegangan hidupmu, hingga Izrail menjemputmu. Semoga taqwa senantiasa mengiringi hari-harimu. Semoga ihsan senantiasa menemanimu, di mana dan kapanpun kau berada.”

“Bu, apakah kau sudah makan sore ini? Menu apakah yang kau masak dan sediakan untuk dirimu dan adik-adikku?”

Ah, jika bicara makanan, aku pasti ingat akan dirimu. Karena kau adalah koki paling hebat di dunia ini. Sekalipun hanya bayam, bawang merah, bawang putih dan cabe, namun kau bisa menyulapnya menjadi makanan yang penuh cinta, full kasih, sarat sayang. Sehingga aromanya adalah nikmat, rasanyapun mantap. Tak ayal, sederhana yang nampak luar biasa. Dan kini, aku sungguh merindukan luar biasanya masakanmu itu.”

“Bu, apakah kau sudah sholat ?”

Semoga Ibu Semakin Disayang Allah

Posted by : Unknown on :Sabtu, 21 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Untukmu, Bidadariku

| Rabu, 04 Desember 2013
Baca selengkapnya »
Ilustrasi. (inet)Berawal dari secercah debar harapan,
Wajah tanpa dosa, hadir mengukir senyum di setiap hembusanku
Berjuta rasa yang terpancar, mengungkap tabir kebinasaan.
Kau, bidadariku, ciptaan-Nya yang sungguh terindah,
Ada doa yang terukir syahdu untukmu, ada asa yangku lingkar di sekelilingmu

Sayang, aku hanya manusia lemah yang tak sedikit pun punya hak untuk bersikukuh
melindungi dirimu dari kerasnya hasutan dunia,
sayang, tak lebih aku hanya penyesalan yang teronggok bila kau terjerumus ke dalam
lembah yang dengan ganas akan merenggut dan mencabik tahta sucimu.
Jelas, sangat menyakitkanku bila itu terjadi padamu sayang.

Untukmu, Bidadariku

Posted by : Unknown on :Rabu, 04 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Allah Itu Maha Pencemburu...

| Selasa, 03 Desember 2013
Baca selengkapnya »
Beberapa pekan yang lalu saya mendengar perkataan yang menurut saya maha dahsyat dan merubah jalan pikiran saya. Perkataan dari seorang sahabat yang baru saja ditinggal ibunya tercinta menghadap sang khaliq. Innalillahi Wainnaillahi Rajiun..saya ketika itu memasuki halaman rumahnya, berdiri dihadapannya sambil memeluk erat menyampaikan duka cita saya. Tegar…sungguh sangat tegar, ekspresi yang ia tunjukan pada saya. Ucapannya lirih saat itu, air matanya telah kering, tak mampu lagi Ia menangis….

Saya melihat gelas-gelas bening disudut matanya yang mungkin saja akan segera pecah, tapi atas nama “keikhlasan” urung ia lakukan. Saya terus mendengar curahan hatinya, tanpa sanggup berkata apapun, jujur saja saya juga berduka, karena Ia seorang sahabat yang sungguh dengan berani saya katakan adalah sebuah anugerah dari Azzawajalla. 

Hingga sampai pada detik dimana ia menyentu hati saya dengan berkata..
” Akhi…ternyata benar, Allah maha pencemburu, Ia sangat tidak ingin kecintaan seorang hamba kepada makhluknya yang lain mengalahkan Kecintaan yang seharusnya hanya ditujukan padaNya diatas segala-galanya. …dan saya sangat mencintai bunda, mengalahkan Cinta saya pada yang lain, Hingga Allah mengambil bunda dari saya… ….”

Allah Itu Maha Pencemburu...

Posted by : Unknown on :Selasa, 03 Desember 2013 With 0komentar
Tag :

Kisah Nyata: Mukmin Ini Digergaji Dajjal Namun Masih Bisa Bicara, Lalu Syahid

|
Baca selengkapnya »

Ini adalah sebuah kisah nyata. Tidak seperti kisah nyata pada umumnya yang merupakan kisah masa lalu, ini adalah kisah masa depan, dan pasti akan terjadi. Hal ini telah diceritakan melalui lisan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya. Kisah selengkapnya adalah sebagai berikut:

Suatu hari nanti Dajjal akan keluar. Lalu ada seseorang dari golongan kaum mukminin yang ditemui oleh beberapa orang penyelidik atau pengintai dari Dajjal. Para penyelidik itu bertanya kepada orang beriman tersebut,

Ilustrasi. (inet)“Ke mana engkau akan pergi?”

“Saya sengaja akan pergi ke tempat orang keluar”, jawab orang beriman tersebut. Yang dia maksud orang keluar tidak lain adalah Dajjal yang baru muncul.

“Adakah engkau tidak beriman dengan Tuhan kita, yakni Dajjal?”, tanya penyelidik utusan Dajjal.

“Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya. Sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya”, jawab si mukmin.

Tak ayal, penyelidik Dajjal itu memerintahkan, “Bunuhlah ia”.

Namun sebagian orang di situ berkata kepada yang lainnya, “Bukankah engkau semua telah dilarang oleh Tuhanmu kalau membunuh seorang tanpa memperoleh persetujuannya, yakni Dajjal?”
Next Prev
▲Top▲